Teh poci yang terkenal dengan semboyan WASGITEL (Wangi, Sepet, Legi, Kentel) ini bahkan sudah merambah dunia Internasional juga, banyak turis jauh-jauh datang ke jawa hanya untuk mencoba mencicipi nikmatnya teh satu ini bahkan mereka membawa pulang set poci dari tanah liat untuk oleh-oleh dan souvenir.
Tidak ada jam yang tepat untuk menikmati teh ini layaknya di jepang dengan upacara minum tehnya atau di inggris tiap sore.
Di tegal orang biasa meminumnya disegala kesempatan. Tapi yang paling terlihat ialah di pagi hari dan sore hari menjelang maghrib.
Sambil menikmati sarapan serta beberapa potong gorengan pisang, tahu, tempe dan lain-lainnya atau di sore hari menunggu waktu sholat maghrib sambil berkumpul bersama keluarga.
Di Tegal kebiasaan meminum teh poci ini disebut CIPOK alias Moci karo Ndopok. Bahkan kini banyak sekali bisnis lesehan yang merambah di kawasan kota Tegal. Di malam hari akan dengan mudah kita temui banyak warung-warung lesehan di pinggir jalan yang menyajikan teh poci khas Tegal beserta tempe mendoannya.
Orang yang baru menggunakan teh poci sering tidak tahu trik dan tip nya agar teh terasa nikmat. Untuk minum teh dengan poci tanah ada tata caranya, jika poci tanah masih baru harus di rebus dulu dengan air teh selama beberapa hari, atau isi poci dengan teh dan air mendidih biarkan seharian besoknya ganti lagi dengan yang baru, pokoknya sampai bau tanahnya hilang. Dan cara mengaduknya juga, bila memakai gula pasir jangan pernah pada tuangan pertama gulanya mencair semua, usahakan bertahap mengaduknya karena pasti akan berkali-kali menuangkan teh ke dalam cangkir. Makanya paling nikmat kalo memakai GULA BATU, karena rasa manisnya awet dan lebih gimana gitu…. pokoknya top lah!
Satu lagi, yang terpenting bila kita memakai poci tanah jangan ganti-ganti merk teh, jadi harus setia dengan satu merk. Karena ini akan mempengaruhi rasa tehnya.<asep07.wordpress.com>