Pada sebuah
pendapa kecil yang letaknya di desa Banjarkulon, dusun Karang Gondang RT 02 RW
03, kecamatan Banjarmangu, terdapat beberapa batuan yang diduga merupakan
peninggalan purbakala yang termasuk dalam benda cagar budaya. Berikut
jenis-jenis batuan tersebut :
1. Arca Nandi
Arca nandi ada 2 buah, bentuknya mirip lembu, jadi
warga menyebutnya sebagai arca watu lembu. Arca nandi ini terbuat dari batuan
andesit. Nandi dalam agama hindu merupakan kendaraan (wahana) Dewa Siwa,
berikut diskripsi kedua arca tersebut :
a. Arca
I dulunya ditemukan di kebun salak warga. Bagian kepalanya telah hilang atau
patah sudah sejak saat ditemukan. Arca ini mempunyai ukuran tinggi 35 cm;
panjang 100 cm; lebar 50 cm. Secara umum kondisi arca ini telah aus.
b. Arca
II dulunya ditemukan di pekarangan rumah warga. Tidak seperti arca pertama yang
kepalanya tela hilang, keadaan arca ini masih utuh meskipun beberapa bagian
telah aus. Pada bagian leher terdapat hiasan tali kekang. Arca ini mempunyai
ukuran tinggi 37 cm; panjang 107 cm; lebar 50 cm.
Watu kasur ini berbentuk
persegi empat dengan panjang tiap sisi 60 cm dengan tebal 15 cm. Watu kasur ini
awalnya ditemukan di pekarangan rumah warga. Fungsi watu kasur ini belum
diketahui secara pasti, kemungkinan dulunya merupakan penguat disekeliling
pondasi lantai bangunan.
3. Watu
Lingga
Watu lingga diletakan di
diatas watu kasur. Watu ini mempunyai ukuran panjang 75 cm dengan diameter 30
cm. Dalam agama hindu, lingga merupakan lambing unsur laki-laki dan juga
merupakan symbol Dewa Siwa yang biasanya berpasangan dengan Yoni sebagai symbol
unsur wanita atau istri/cacti Siwa. Sementara Yoni yang berfungsi sendiri
biasanya berfungsi sebagai tanda batas tanah.
Watu ganja berbentuk persegi
empat. Menurut cerita penduduk, batu ini dahulunya merupakan penyangga rangka
tumpangsari atau yang diletakan di atas empat tiang utama pendapa kabupaten
Banjar Petambakan (Kabupaten Banjanegara lama)
5. Watu
Umpak
Watu umpak ini mempunyai ukuran tiap sisinya 75 cm
dengan tinggi 100 cm. watu umpak ini diduga merupakan peninggalan dari
Kabupaten Banjar Petambakan atau Kabupaten Lama Banjarnegara. Kabupaten Banjar
Petambakan berdiri pada tahun 1582 M. Namun sayang, karena perlawananya
terhadap bangsa penjajah pada waktu itu, sisa-sisa dari Kabupaten Banjar
Petambakan ini hampir sudah dapat diketemukan lagi selain watu umpak ini. Dengan ukuran watu
umpak yang ukurannya begitu besar seperti ini, dapat diperkirakan atau
dibayangkan betapa besarnya bangunan Kabupaten Banjar Petambakan waktu itu. Namun dari data yang didapatkan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, batu tersebut sebenarnya bukanlah umpak,
melainkan sebuah Yoni. Yoni tersebut diletakkan dalam keadaan terbalik. Yoni
dalam agama Hindu merupakan lambang unsur wanita dan biasanya dipasangkan
dengan lingga.
1 komentar:
Watu lingganya yg mana
Posting Komentar