Cungkup Makam Nyai Sekati |
Menurut cerita yang beredar di masyarakat Banjarnegara,
tiga dari empat putra dari Kanjeng Sunan Giri Gajah konon merupakan penyebar agama
islam di Banjarnegara. Dari ketiganya tersebut, baru makam Sunan Giri Wasiyat
dan Sunan Gripit yang sudah terdata dan sudah banyak diketahui masyarakat. Satu
yang belum terdata dan bahkan hampir tidak ada orang yang tahu adalah makam
Nyai Sekati.
Nyi Sekati merupakan bungsu dari Sunan Giri Gajah.
Sebagai bungsu, beliau mengikuti kedua kakaknya pergi ke arah barat untuk
menyebarkan agama islam. Dan sampailah mereka di wilayah yang sekarang bernama
Banjarnegara.
Seperti halnya kedua kakaknya, Nyai Sekati juga
merupakan orang yang sakti. Dari salah satu sumber buku bertuliskan aksara
Jawa, diceritakan kalau Nyai Sekati ini dalam setahun hanya makan 3 kali, itu
pun jumlahnya sangat sedikit, sekali makan porsinya hanya semampunya yang
diambil oleh tangan atau orang Jawa biasa menyebutnya “saemplokan”.
Dan ternyata untuk menemukan lokasi makam Nyai Sekati
ini memang sangat sulit. Namun setelah melalui penelusuran beberapa hari
sebelumnya dengan mencari informasi dari berbagai pihak, akhirnya lokasinya
diketemukan yaitu di desa Karangtengah Kecamatan Wanayasa.
Jalan Menuju Makam Melewati Sawah dan Perkebunan |
Untuk menuju lokasi makam, diperlukan perjuangan
ekstra karena lokasinya berada di pedalaman tepatnya di desa Karangtengah Kecamatan
Wanayasa. Untuk menuju lokasi, ada beberapa alternatif jalan, yaitu bisa lewat
jalur Madukara-Pagentan, ataupun bisa juga melewati jalur Karangkobar arah
Pejawaran. Namun bagi yang akan ke lokasi menggunakan mobil, kami sarankan
melalui jalur Karangkobar arah Pejawaran.
Dari perempatan pasar Karangkobar, ambilah jalan ke
arah Pejawaran. Menyusuri jalan kurang lebih 3 km sampai ke wilayah perhutani
hutan pinus ada pertigaan. Dari pertigaan, masuk saja belok kanan terus
mengikuti jalan sampai ke desa Karangtengah.
Makam Nyai Sekati |
Setelah melewati jalanan berliku dengan medan naik
turun nan curam, bahkan sempat kurang lebih 5 km melewati jalanan batu bekas
aspal rusak, sampailah di Desa Karangtengah tepatnya di rumah salah satu kepala
dusunnya yang juga merupakan juru kunci makam Nyai Sekati. Dari rumah Kepala
Dusun menuju Makam Nyai Sekati jaraknya kurang lebih 1 km. hanya bisa ditempuh
dengan jalan kaki karena harus melewati persawahan dan kebon salak milik warga.
Papan Nama Makam Buatan KKN UGM |
Menurut cerita sang juru kunci, beberapa tahun yang
lalu, makam Nyai Sekati telah dibuatkan cungkupnya oleh swadaya masyarakat
sekitar. Bahkan pada tahun 2010 oleh mahasiswa KKN dari Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta telah dibuatkan papan nama makamnya. Hanya saja akses jalan menuju
lokasi sudah lama tidak tersentuh pembangunan, harapannya pemerintah daerah
bisa memberikan bantuan untuk memperbaiki jalan sebagai salah satu wujud
baktinya kepada sosok Nyai Sekati yang telah berjasa ikut menyebarkan agama
islam di daerah Banjarnegara. (Amin)
6 komentar:
Wahhh,kykny menantang nih...harus ke sana ini ma.👍👍👍
nyai saketi itu adik dari kiyai saget.yang berada di kalibening desa seger.kadang juga mereka berjumpa.kalo gak percaya buktikan secara gaib
Saya keturunannya yang di Malaysia.
alhamdulilah sekarang tempatnya sudah cukup rapi dan sudah cukup terawat mohon doanya semoga bisa lebih terawat lagi (tunggul kunci jati)
Assalamualaikum alhamdulillah stlh sy mncari membaca sejarah nyai saketi sy sedikit puas, krn nm nyai saketi buat sy ada dekat dgn sy
Istri saya jga masih keturunan mbah sekati
Posting Komentar