Kesenian Thek-Thek atau Kentongan |
Sebagai
salah satu bentuk apresiasi kepada para seniman dan budayawan lokal, Pemkab
Banjarnegara melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali menggelar sebuah
pagelaran bertajuk Parade Seni Budaya tahun 2014. Penyelenggaraan tahun ini
bukanlah yang pertama kalinya, melainkan sudah untuk kesekian kalinya.
Penyelenggaraan yang pada tahun 2014 ini mengusung tema “Merawat Serayu,
Merawat Peradaban” diikuti oleh ratusan bahkan ribuan seniman dan budayawan
lokal dari berbagai kecamatan dan sekolahan di kabupaten Banjarnegara.
Acara Parade Seni Budaya ini bertempat di Alun-Alun Banjarnegara dan dilaksanakan mulai pukul 09.00 pagi. Berbagai macam kesenian khas Banjarnegara ditampilkan, seperti misalnya Kuda Kepang atau Ebeg, Thek-Thek atau Kentongan, dan lain sebagainya. Sebagai pembuka penampilan, diawali dengan atraksi kesenian dari 10 perwakilan sekolah setingkat SMA. Salah
satu yang unik adalah penampilan dari SMA Negeri 1 Banjarnegara yang
menyuguhkan Tari Panen Salak dimana salah satu yang menjadi perhatian adalah aksesorisnya yang berupa sebuah
replika buah salak berukuran besar yang dari dalamnya keluar seorang putri
cantik jelita dengan membawa baki berisi buah-buahan salak yang dibagikan
kepada segenap tamu undangan. Alasan mengambil tema buah salak yaitu karena
kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu penghasil buah salak.
Tari Panen Salak SMA N 1 Banjarnegara |
Tak
kalah menarik dari penampilan-penampilan perwakilan sekolah, 20 grup kesenian
yang mewakili setiap kecamatan di kabupaten Banjarnegara juga mempertunjukan
penampilan mengesankan yang menunjukan ciri khas daerah mereka masing-masing.
Salah satu yang unik dan sudah sangat jarang ditampilkan adalah penampilan
kesenian tari kuntulan atau masyarakat Banjarnegara biasa menyebutnya jepin
atau rodad. Kesenian yang menggabungkan antara gerakan tarian dan seni bela
diri yang diiringi musik rebana atau terbang ini bahkan konon sudah ada sejak
sebelum masa kolonial. Sekarang, kesenian semacam itu sudah sangat jarang
dimainkan. Dalam parade budaya ini, tarian tersebut dimainkan oleh generasi-generasi
senior.
Kesenian Rodad |
Selain
penampilan kesenian Jepin atau Rodad, beberapa kelompok seni perwakilan
kecamatan menampilkan kesenian tari kreasi. Tari kreasi ini dibuat sesuai
dengan kekhasan yang ada di kecamatan mereka masing-masing. Seperti misalnya
penampilan dari Kecamatan Banjarmangu. Mereka menampilkan tari kreasi dengan
tema Longsornya Bukit Pawinihan. Tema ini diambil karena pada jaman dahulu,
kecamatan tersebut pernah terkena bencana longsor bukit pawinihan yang
mengakibatkan banyak korban jiwa maupun harta benda.
Tari Longsornya Bukit Pawinihan |
Sebagai
daerah yang berada di sekitaran aliran sungai Serayu, tema Serayu pun tak luput
menjadi garapan para seniman. Yaitu Kecamatan Purwonegoro yang menampilkan
kesenian tari kreasi berjudul Tari Slendang Kali Serayu. Tari tersebut mengambarkan
keagungan sungai Serayu yang mengalir sepanjang Banjarnegara dan banyak
menghidupi lahan warga masyarakat Banjarnegara.
Tari Slendang Kali Serayu |
Selain
peristiwa masa lalu dan lanskap alam Banjarnegara, adat tradisi masyarakatpun
tak luput dikreasikan menjadi sebuah tarian yang sangat menarik para penonton
Parade Seni Budaya waktu itu. Yaitu tari kreasi kesenian Begalan yang
ditampilkan oleh tim kesenian dari Kecamatan Susukan. Tradisi Begalan ini biasanya dilaksanakan dalam
rangkaian resepsi pernikahan, jika yang dinikahkan adalah anak pertama dengan
anak pertama, anak terakhir dengan anak terakhir, anak pertama dengan anak
terakhir, dan anak pertama yang perempuan. Pagelaran Begalan pada resepsi
pernikahan dipercaya dapat membawa kebaikan bagi pasangan pengantin ketika
kelak mereka menjalani kehidupan rumah tangga.
Kesenian Begalan |
Acara
yang berlangsung di alun-alun Banjarnegara dan dihadiri oleh Bupati dan
wakilnya ini menyedot ribuan masyarakat. Masyarakat terlihat berjubel dan
sangan antusias atas semua penampilan yang ditunjukan para tim kesenian. Selain
penampilan dari perwakilan sekolah dan kecamatan, salah satu yang juga paling
menarik penonton yaitu penampilan dari bintang tamu asal kabupaten Purworejo
yang menampilkan kesenian Tari Dolalak. Semua mata hadirin serasa tak mau lepas
dari lenggak-lenggok penari yang cantik nan jelita.
Tari Dolalak dari Kabupaten Purworejo |
Dari pagelaran Parade Seni Budaya ini, para
penonton seolah diajak jalan-jalan mengitari Banjarnegara untuk mengenal segala
yang ada di Kabupaten ini, dari mulai hasil buminya seperti salak,
peristiwa-peristiwa besar masa lalu seperti longsor, lanskap alam Banjarnegara
yang berada di daerah aliran sungai serayu, sampai adat tradisi yang masih berlaku
di masyarakat seperti Begalan, dan masih banyak lagi. Bagi yang penasaran
dengan keseruan Parade Seni Budaya ini, tahun 2015 ini akan kembali digelar
Parade Seni Budaya yang akan berlangsung bersamaan dengan rangkaian kegiatan
Festival Serayu Banjarnegara 2015 yaitu pada tanggal 29 Agustus 2015. (Amin)
Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog Visit Jawa Tengah dengan tema "Event Budaya/Wisata Jateng"
0 komentar:
Posting Komentar