Teringat
penelitian seorang Doktor kontroversial dari Jepang bernama Dr. Emoto yang
membukukan penelitiannya dengan judul “The Hidden Massages in Water”. Inti dari
buku tersebut yaitu salah satunya mengenai air yang partikelnya bisa
berubah ketika diberi suatu reaksi dari sekelilingnya, misal dengan musik.
Ketika didengarkan musik yang baik, partikel air akan baik, sebaliknya ketika
diperdengarkan bunyi-bunyi yang tidak baik, partikel air akan berubah menjadi
tidak baik pula.
Jadi jika bisa
diibaratkan manusia itu seperti air, karena Hampir 65 % tubuh manusia
terdiri dari zat cair. Nah jadi ketika diperdengarkan suatu yang baik-baik,
maka akan berpengaruh terhadap manusia tersebut menjadi baik, begitu juga
sebaliknya.
Kebetulan, beberapa tahun
belakangan sedang lumayan tenar lagu milik sebuah band lokal bernama Republik
Band berjudul Sandiwara Cinta. Berkali-kali lagu itu diputar di radio hampir
setiap hari dan disetiap acara.
Saya, meskipun
tidak terlalu suka lagu-lagu Indonesia yang baru-barupun terpaksa ikut
mendengar karena di waktu sedang ada suatu kerjaan, biasanya saya sering
ditemani dengan radio.
Karena sangking
seringnya dan berulang setiap harinya, secara tidak sadar saya hafal lagu
sandiwara cinta tersebut. Setelah hafal, kadang saya coba renungi isi lagu
tersebut, yang kurang lebih isi lagunya yaitu mengenai seorang pria yang
sudah mengetahui pacarnya memiliki kekasih lain, si pria tersebut mengiklaskan
kekasihnya tersebut berhubungan dengan selingkuhannya dan rela melepas si
wanita ini berhubungan dengan selingkuhannya demi kesenangan si wanita ini
sesakit apapun rasanya.
Mungkin terkesan
lebay dan cengeng lagunya, tapi entah hanya kebetulan, atau karena apa, lagu
itu berdampak dikehidupan nyata saya. Kehidupan nyata saya seolah tersugesti
oleh lagu tersebut. Saya merasakan persis sesuai dengan isi lagu tersebut.
Sedih, marah, kecewa, dendam semua
campur aduk jadi satu. Seseorang yang selama ini selalu ada disaat suka dan
duka, seseorang yang selama ini menjadi tempat berbagi keluh kesah, seseorang yang
suatu saat nanti sudah sangat saya idam-idamkan menjadi ibu dari anak-anak
saya, dia pergi.
Tidak hanya pergi
meninggalkan saya, melainkan justru pergi dengan orang lain yang selama ini
sering dia ceritakan sebagai teman biasanya. Dan saya seketika seperti menjadi
tokoh pria dalam lagu sandiwara cinta.
Luar biasa, lagu
yang sehari-hari saya dengar sampai hafal secara tidak sadar sekarang terjadi
dalam kehidupan saya. Apa mungkin sesuatu yang sering kita dengar setiap
harinya benar-benar mensugesti diri kita dan akan membentuk kehidupan nyata
kita?
Jadi
perdengarkanlah sesuatu yang baik-baik saja yang sifatnya positif. Jangan
keseringan dengar sesuatu yang sedih-sedih, galau-galau, dan yang lainnya,
karena bisa jadi itu mensugesti ke kehidupan nyata. (Amin)
0 komentar:
Posting Komentar