Curug Sigeyong |
Berbicara
mengenai wisata yang ada di Tegal, mungkin banyak orang kompak menyebutnya Guci.
Sebagai wisata alam yang menawarkan pemandian air hangat alami, Guci memang
sangat terkenal, tidak hanya dikalangan masyarakat Tegal saja, bahkan sampai
keluar kota. Bukti akan terkenalnya Guci yaitu setiap weekend ataupun hari
libur, Guci tak pernah sepi dari wisatawan, baik wisatawan lokal maupun dari
kota-kota sekitar Tegal, bahkan dari daerah Jawa Barat dan Jakarta. Di Guci,
wisatawan bisa menikmati berendam di air hangat dengan suasana sejuk ala daerah
dataran tinggi.
Namun,
di komplek wisata yang tepatnya berada di sisi utara kaki Gunung Slamet dengan
ketinggian sekitar 1.050 meter dari permukaan laut ini, tidak hanya menawarkan itu.
Masih banyak pesona lain yang belum banyak diketahui orang, salah satunya yaitu
Curug Sigeyong.
Lokasi
Curug Sigeyong masih dalam komplek Wisata Pemandian Air Panas Guci. Lokasinya
yang cukup tersembunyi, menyebabkan curug ini masih “perawan” dan tidak banyak
diketahui orang. Bahkan ketika saya dan teman-teman berkunjung ke Curug
Sigeyong, disitu tidak ada orang lain selain kami. Layaknya rumah pribadi,
tenang, adem, sejuk, nyaman, dan kenikmatan-kenikmatan lain yang tidak bisa
terucap dengan kata sangking kerennya.
Deretan rumah kosong yang harus dilewati |
Untuk
menuju lokasi Curug Sigeyong sebenarnya cukup mudah. Setelah melewati loket
masuk Guci, jalan terus lurus saja. Sampai di pertigaan pertama, belok kanan
menurun menuju ke jembatan. Namun sebelum sampai jembatan, belok kanan melewati
bekas jalan setapak yang rusak menuju ke deretan rumah-rumah yang tampak kosong
sudah tidak berpenghuni. Jalan terus saja sampai rumah paling ujung.
Lokasi parkir motor yang rawan |
Setelah
sampai di rumah paling ujung, turun saja, parkirkan kendaraan Anda disitu. Tidak
ada tempat parkir apalagi tukang parkir. Memang cukup rawan, tapi bismillah
saja mudah-mudahan aman. :D
Jalan pertama yang harus dilalui setelah memarkirkan motor |
Setelah
memarkir motor, siapkan tenaga untuk jalan kaki, tidak jauh kok, hanya lumayan
terjal karena jalannya masih tanah dan curam. Beberapa ada yang sudah disemen,
tapi berlumut sehingga licin. Butuh ekstra kehati-hatian dan fisik yang prima. Kurang
lebih melewati jalan sepanjang seratus meter menurun, Anda akan menemukan air
terjun yang masih perawan dan alami, benar-benar surga dunia.
Jalan menurun yang curam dan licin menuju curug |
Sesampainya
di curug yang masih alami, beban terasa hilang. Perjuangan dengan menuruni
jalanan yang licin dan curam terbayar lunas. Silakan, karena masih sepi, Anda
bisa mandi disitu, namun jangan telanjang loh ya, karena sesekali ada warga
sekitar yang lewat hendak berladang.
Kalau
dilihat dari lokasi Curug Sigeyong, ternyata lokasi curug ini tepat dibawah
jembatan. Sesekali terlihat sampah bungkus makanan hasil kelakuan buruk warga diatas
jembatan yang membuang sampah sembarangan ke bawah jembatan.
Hanya ada kami di Curug Sigeyong |
Yang
menarik dari Curug Sigeyong ini adalah selain airnya yang alami dan agak
hangat, juga pemandangan tebing sebelah timur yang sangat eksotis. Batuan tebingnya
layaknya stalaktit yang biasa ditemukan di gua-gua namun berbentuk kotak-kotak,
tidak meruncing.
Namun
sayang, karena belum begitu diperhatikan oleh pengelola Guci, jadi tidak ada
denah atau petunjuk ke arah lokasi curug. Dilokasi pun belum ada fasilitas
penunjang seperti tempat ganti baju, bilas, toilet, dan lain-lain. Yang ada
hanya pemandangan curug beserta gemuruh suaranya yang sangat eksotis dan
benar-benar masih alami.
Sungguh
sebuah pengalaman travelling yang luar biasa di daerah sendiri, tanpa perlu
pergi jauh-jauh, cukup di Tegal, Jawa Tengah. Kalau di daerah kita saja masih banyak wisata yang keren yang
belum terjamah, ngapain juga pergi jauh-jauh. Hehe. (Amin)
Ditulis dalam rangka Lomba Blog Visit Jateng 2015
0 komentar:
Posting Komentar