Masjid At-Taqwa tampak depan |
Salah satu saksi sejarah
wilayah Kademangan Gumelem yang masih tegak berdiri yaitu Masjid At Taqwa. Meskipun dari sisi kemegahan, bangunan masjid ini banyak yang mengalahkan,
keberadaan Masjid Jami At Taqwa atau yang sering disebut Masjid Agung Gumelem,
Kecamatan Susukan tidak akan dilupakan orang. Selain berperan besar dalam
pengembangan agama Islam di wilayah
Gumelem dan Banjarnegara pada umumnya, masjid
berukuran 12×20 meter yang berada di Dusun Kauman Desa Gumelem Kulon memiliki
sejumlah keunikan.
Masjid Besar Kauman atau sekarang bernama Masjid At Taqwa ini
dibangun pada tahun 1670 oleh salah seorang Demang bernama Nur
Daiman (Anak dari Nur Sulaiman; yang membangun Masjid Agung Banyumas). Diperkirakan,
masjid tersebut juga dibangun atas
inisiatif para wali, bahkan ada yang mengatakan pembangunan Masjid At-Taqwa bersamaan
dengan pembangunan masjid Agung Demak.
Meski
telah berusia lebih dari 300 tahun dan pilar-pilar utamanya belum pernah
diganti, namun hingga kini bangunan
masjid masih berdiri kokoh. Dalam bangunan
utama terdapat empat saka guru berpenampang bulat, sedang di sekeliling saka
guru tersebut terdapat 12 tiang yang masih belum lapuk
dimakan usia. Kesemuanya masih berdiri tegak pada umpak sebagai alas berbentuk
bejana atau periuk yang terbuat dari batu andesit.
Tiang Utama dalam masjid masih asli |
Di
atas mihrab terdapat inkripsi dengan huruf arab pegon yang ditulis pada usuk.
Inkripsi serupa juga terdapat di bagian atas pintu utama masjid, namun
menggunakan huruf jawa. Sedang arti dari tulisan tersebut belum diketahui
karena kondisi sudah agak rusak dan tidak terbaca lagi.
Menurut
Takmir Masjid yang sekalgus imam masjid, Ahmad Hambali, selama masjid berdiri
belum pernah dilakukan rehabilitasi total. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan
pada tahun 1986 hanya pada sarana dan prasarana pendukung seperti lantai,
pintu, tempat wudlu, jendela.
Hingga
kini masjid tersebut menjadi pusat kegiatan umat Islam, baik dari kalangan
pemuda ataupun orang tua. Di samping sebagai tempat melaksanakan sholat lima waktu secara
berjamaah, kegitan pengajian rutin juga dilakukan setiap satu kali dalam
seminggu atau selapanan, yakni pada hari Rabu Pon dan Mujahadah disetiap malam
Selasa Kliwon.
Unsur
arsitektur masjid antara lain terdiri dari : 4 Tiang Utama, 16 Tiang
pendukung, usuk 40 batang di setiap sisi,
dan umpak 5 tingkatan. Khusus
untuk umpak 5 tingkatan ini punya filosofi sebagai penggambaran Pondasi
Islam (Syahadat, Sholat,
Puasa, Zakat,
Haji).
0 komentar:
Posting Komentar