RSUD Hj. Anna Lasmanah Soemitro Kolopaking |
Nama Soemitro Kolopaking tidaklah
asing ditelinga masyarakat umum khususnya masyarakat Banjarnegara. Selain
sebagai mantan Bupati yang pernah berjasa ikut membangun Banjarnegara antara
rentang tahun 1927 - 1945, beliau juga merupakan tokoh perjuangan kemerdekaan
Bangsa Indonesia, karena tercatat namanya pernah menjadi salah satu anggota
dari BPUPKI.
Lalu bagaimana dengan nama Anna
Lasmanah Soemitro Kolopaking? Anna Lasmanah merupakan istri dari Bupati
Soemitro Kolopaking. Sehingga nama Soemitro Kolopaking mengekor dibelakang nama
aslinya.
Semasa suaminya menjabat sebagai
bupati di Banjarnegara, Lasmanah berkeinginan kuat membangun sarana pelayanan
kesehatan untuk masyarakat. Hal ini
disebabkan karena pada tahun 1937-an sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang
ada di Banjarnegara hanya sebuah poliklinik swasta yang dikelola dan dilayani
hanya oleh seorang dokter part timer yang datang seminggu sekali. Dokter
tersebut dibantu oleh beberapa orang petugas. Poliklinik swasta yang terletak
di Kampung Pungkuran (sekarang Kantor DKK), inipun hanya menyediakan pelayanan
rawat jalan. Adanya keterbatasan sarana pelayanan kesehatan inilah yang
menguatkan tekad Lasmanah untuk mendirikan sebuah rumah sakit. Upayanya
diwujudkan tahun 1940 dengan diawali mendirikan rumah sakit bersalin.
Pada awal
pembangunanya, dimulai dari pembangunan fisik gedung rumah sakit yang meliputi
satu lokal gedung untuk poliklinik (pendaftaran, kamar periksa, kamar obat, dan
laboratorium), ruang bersalin, dapur, gudang, kamar jenazah, serta dua lokal
gedung untuk bangsal akhirnya selesai. Pada tanggal 31 Agustus 1940 rumah sakit
kecil (rumah sakit bersalin) yang merupakan cikal bakal Badan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Banjarnegara ini kemudian resmi didirikan dengan nama
Hulpziekenhuis “Boedi Rahajoe sampai dengan tahun 1948 dipimpin oleh dr.
Soepardji.
Dana untuk pembangunan rumah sakit
ini didapatkan dengan cara patungan yang disebut “Gerakan Satoe Sen”, setiap
keluarga menyumbang masing-masing 1 sen. Kekurangannya sekitar 40.000 Gulden
didapatkan dari sumbangan Bupati Banjarnegara. Sementara lahan yang digunakan untuk
pembangunan adalah pekarangan rumah milik H. Noor di Desa Kutabanjarnegara seluas
0,53 Ha yang dibeli dengan harga 3,5 Gulden per ubin.
Rumah sakit ini berkembang dari tahun
ke tahun. Dan terakhir pada tahun 2013 namanya diubah menjadi RSUD Hj. Anna Lasmanah
Soemitro Kolopaking. Penamaan ini sekaligus sebagai dedikasi atas kerja keras
beliau dalam memprakarsai berdirinya RSUD ini dulu. (Amin)
0 komentar:
Posting Komentar