Cungkup Makam Adipati Anom |
Adipasir
merupakan salah satu nama desa di Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara. Di desa
ini terdapat satu makam kuno yang konon merupakan makam seseorang bernama
Adipati Anom.
Diceritakan
dalam Babad Adipasir, Adipati Anom merupakan salah seorang prajurit Pangeran
Diponegoro di kerajaan Mataram. Kala itu
saat terjadi perang besar-besaran di bumi Mataram antara warga pribumi melawan
penjajah Belanda, Adipati Anom dengan istrinya bersama dengan keempat
sahabatnya pergi meninggalkan Mataram untuk mencari keselamatan. Keempat sahabatnya
tersebut bernama Tumenggung Suradipraya, Kyai Bunut, Eyang Jlantah, dan Kyai
Budug.
Ditengah
perjalanan pelariannya, Adipati Anom dan istri terpisah dengan keempat
sahabatnya. Agar tidak terpisah terlalu jauh dan kehilangan jejaknya, keempat
sahabat Adipati Anom tersebut menghentikan pelariannya dan mendirikan tenda
disuatu lokasi. Di tenda tersebut pula keempat sahabat tersebut membuat rencana
untuk kembali menyerang para penjajah Belanda yang telah membuat kekacauan di bumi
Mataram.
Pada
suatu saat sedang berada didalam tenda, Tumenggung Suradipraya tiba-tiba
teringat kepada Adipati Anom yang terpencar entah kemana, kenapa belum juga
sampai ke lokasi keempat sahabatnya tersebut membuat tenda. Pada saat suasana
gelisah menyelimuti keempat orang tersebut dikarenakan Adipati Anom tak kunjung
muncul, Tumenggung Suradipraya meramal bahwa nantinya tidak lama lagi Adipati
Anom beserta isterinya akan segera sampai ke tempat ini.
Tak
kunjung sampainya Adipati Anom beserta istri ke lokasi keempat sahabatnya
ternyata disebabkan oleh suatu insiden. Disaat sedang mengendarai kuda tepat
berada dibelakang keempat sahabatnya, ternyata istri Adipati Anom yang kala itu
membonceng kudanya, jatuh ditengah jalan. Karena tidak mungkin meninggalkan
istrinya, Adipati Anom berhenti, sementara keempat sahabatnya itu tidak
mengetahui insiden tersebut karena mereka melaju dengan sangat cepat dengan
menaiki kudanya masing-masing.
Dikarenakan
terjatuh dari kuda, istri Adipati Anom merintih menangis kesakitan. Namun bersamaan
dengan itu, istri Adipati Anom juga menggemgam sesuatu ditangannya, dan
ternyata sesatu tersebut adalah sebuah kantong berisi emas, intan, dan berlian
yang ia ketemukan ketika terjatuh dari kuda tadi. Dari situ Adipati Anom tahu,
ternyata istrinya tidak jatuh dari kuda, melainkan sengaja menjatuhkan diri
karena melihat kentong berisi emas, intan, dan berlian tergeletak tak bertuan
dan ingin memilikinya sebagai bekal diperjalanan.
Mengetahui
hal tersebut, Adipati Anom marah dan meminta kepada istrinya untuk meninggalkan
kantong tersebut ditempat semula. Karena kantong tersebut, Adipati Anom jadi
terpisah dengan keempat sahabatnya, jadi kantong tersebut berpotensi merusak
jalannya perjuangan.
Menuruti
perkataan suaminya, istri Adipati Anom pun tidak jadi mengambil kantong
tersebut, dan menempatkannya di tempat semula saat ia mengambilnya. Dan mereka
berdua kembali meneruskan perjalanan untuk menyusul keempat sahabatnya.
Kurang
lebih seharian berkuda, Adipati Anom beserta istri berhenti disuatu desa dan
bertemulah ia dengan keempat sahabatnya yang saat itu sedang bermusyawarah di
dalam tenda. Ramalan Tumenggung Suradipraya akan kedatangan Adipati Anom
beserta istri dalam waktu dekat pun terbukti. Dan atas peristiwa tersebut,
dinamailah lokasi tersebut dengan nama ADIPASIR yang berasal dari kata
- ADI yaitu penggalan dari nama Adipati
Anom,
- PAS berarti tepat atau benar yaitu
terkait ramalan Tumenggung Suradipraya yang meramal kedatangan Adipati Anom
terbukti pas atau tepat atau benar,
- SIR yaitu dari kata taksiran atau
ramalan.
Watu Gombang |
1. Makam
Adipati Anom
2. Watu
Gombang. Watu gombang ini konon digunakan Adipati Anom beserta 4 sahabatnya
untuk tempat mencuci pusaka seperti keris, tombak, dll. Menurut penuturan
penduduk sekitar, watu tersebut sering berputar dan berubah arah, serta batu
ini juga dipercayai tidak mempunyai dasar atau tidak berujung. (Amin)
Sumber
: Babad Adipasir
Narasumber
: Mbah Marjuni
3 komentar:
Manthap untuk tirakat petilasannya
Narasinya sudah bagus, tp sayang siapa adipati anom tidak ada yg tau. Dan pd era itu suapa yg mendapat gelar gelar adipati anom. Perlu diketahui bahwa dlm peristiwa perang jawa tahun 1825-1830 yg mendapat gelar Adipati Anon Adalah RM. Suryaatmaja/KPA. Dipanegara/Pangeran Dipaningrat bin BPH. Dipanegara/RM. Antawirya dr ibu RAy. Retnakusuma/RAy. Supadmi. Adipati Anom Beristikan Putri Danukusumo dr tanah Panjer/Kebumen dan berputra RM. Kramadipa dan RM. Ali Dipawangsa. (Makam putranya ada di Purwokerto)
Narasinya sudah bagus, tp sayang siapa adipati anom tidak ada yg tau. Dan pd era itu suapa yg mendapat gelar gelar adipati anom. Perlu diketahui bahwa dlm peristiwa perang jawa tahun 1825-1830 yg mendapat gelar Adipati Anon Adalah RM. Suryaatmaja/KPA. Dipanegara/Pangeran Dipaningrat bin BPH. Dipanegara/RM. Antawirya dr ibu RAy. Retnakusuma/RAy. Supadmi. Adipati Anom Beristikan Putri Danukusumo dr tanah Panjer/Kebumen dan berputra RM. Kramadipa dan RM. Ali Dipawangsa. (Makam putranya ada di Purwokerto)
Posting Komentar