Salah satu candi di Situs Liyangan |
Siang itu, saya beserta teman-teman ditemani Balai Arkeologi Yogyakarta berkesempatan
berkenalan dengan sebuah situs cagar budaya di daerah Temanggung, Jawa Tengah.
Lokasi situs tersebut tepatnya berada di Dusun Liyangan Desa Purbasari
Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung.
Situs Liyangan, begitu Balai Arkeologi memberikan nama kepada lokasi
tersebut, dengan merujuk pada nama dusun tempat ditemukannya situs tersebut.
Lokasinya kurang lebih berjarak 20 km ke arah barat laut dari pusat Kota
Temanggung dengan ketinggian 1.200
meter di lereng Gunung Sindoro.
Untuk menuju lokasi situs tersebut, dari Yogyakarta,
kami pergi menuju ke arah Temanggung dengan menggunakan mobil. Perjalanan ke
Temanggung ditempuh kurang lebih selama 3 jam. Dari pusat kota Temanggung,
perjalanan dilanjutkan menuju arah Kecamatan Parakan. Dari Parakan dilanjutkan
perjalanan menyusuri jalan utama jalur yang menuju ke Weleri, Kendal. Kemudian
sampai di Ngadirejo, ambil arah jalan lingkar Ngadirejo. Tiba di perempatan,
ambil arah Jumprit, lurus terus sampai menemukan gapura bertuliskan dusun
Liyangan Desa Purbosari.
Setelah itu, masuk saja
melalui gerbang desa menuju permukiman warga, dari pemukiman warga, lurus saja
terus melalui jalan bebatuan sampai masuk area persawahan, dan sampailah ke
lokasi Situs Liyangan.
Beberapa bangunan dalam kondisi rusak |
Situs Liyangan merupakan sebuah perdusunan di zaman Mataram
Kuno sekitar abad ke-9. Pada masa awal penemuannya pada tahun
2008, di lokasi tersebut ditemukan yoni, arca, batu-batu candi, dan struktur
yang mirip talud. Setelah dilakukan penelitian dan penggalian lebih lanjut yang
dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar
Budaya Jawa Tengah, selanjutnya ditemukan sebuah bangunan candi yang di atasnya
terdapat sebuah Yoni. Namun tidak seperti Yoni kebanyakan, Yoni yang ditemukan
diatas salah satu candi itu terbilang unik, karena yoni ini memiliki tiga
lubang dan bentuknya masih sangat sederhana.
Kami sedang mendengarkan penjelasan dari Pak Sugeng |
Dalam keadaan di bawah rintikan hujan dan terjangan kabut khas daerah
pegunungan, saya dan rombongan antusias mendengar pemaparan dari Bapak Sugeng
Riyanto. Menurut penuturan dari Bapak Sugeng Riyanto dari Balai Arkeologi yang
juga merupakan ketua tim peneliti Situs Liyangan, Situs Liyangan terdiri
atas 3 bagian, yakni area hunian, peribadatan, dan kawasan pertanian. Namun
beberapa bagian dari situs tersebut dalam kondisi rusak sudah sejak saat
ditemukan, kuat dugaan kerusakan tersebut disebabkan oleh bencana alam letusan
Gunung Sindoro pada waktu silam. Bahkan merujuk dari penemuan salah satu candi
yang dibangun diatas material batuan vulkanik, kuat dugaan situs liyangan tidak
hanya sekali diterjang letusan Gunung Sindoro, melainkan sampai beberapa kali.
Jalanan batu di Situs Liyangan |
Selain ditemukan candi dan bekas hunian, di lokasi ini juga ditemukan
jalanan batu. Jalanan batu ini membentang panjang, yang diduga menghubungkan
permukiman dengan wilayah pertanian.
Penemuan Situs Liyangan ini masih banyak yang menjadi misteri. Salah
satu yang masih menjadi misteri dan sangat unik diikuti yaitu penemuan sebuah
arang yang bentuknya mirip arang dari buah kelapa, jagung, dan pala.
Arang-arang tersebut beberapa masih disimpan dengan ditutupi sejenis kain
terpal untuk selanjutnya bias diteliti terkait tanaman-tanaman yang hidup pada
jaman tersebut.
Penemuan arang yang untuk sementara dilindungi terpal |
Itu tadi sekilas pengalaman saya dan teman-teman
berkunjung ke Situs Liyangan Temanggung dengan ditemani tim dari Balai
Arkeologi Yogyakarta. Ke depan masih akan terus dilakukan penelitian dan
penggalian untuk menjawab misteri-misteri yang masih tersimpan di Situs
Liyangan tersebut.
Dan inilah Kami :) |
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang
Situs Liyangan ini, silahkan datang sendiri saja ya, mohon maaf ulasan saya
kurang lengkap, maklum bukan bidangnya, hehe. (Amin)
(Tulisan ini diposting dalam rangka mengikuti lomba blog "Visit Jawa Tengah 2015" dengan tema "Cagar Budaya Jateng".)
5 komentar:
Wah..menarik tulisanya...baru tahu ada situs ini. Thanks infonya...yg spt ini harus lbh banyak di publish
Wah..menarik tulisanya...baru tahu ada situs ini. Thanks infonya...yg spt ini harus lbh banyak di publish
Terima kasih @munamadrah, silakan kalau sempat, bisa berkunjung ke lokasi tersebut untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luar biasa tentang sejarah pada jaman mataram
aku sngt suka peninggalan sejarah termasuk situs sejarah,,,,,andaikan wilayah itu dekat dngn kediamanku,,,tentu tiap hari kuhampiri
Apakah bisa langsung saja berkunjung ke situs tsb, atau harus ijin dulu?
Posting Komentar