“Maaf
mas, mas tahu siapa aku? Aku pacarnya Ana, Mas, jadi tolong jangan ganggu
hubungan kami,” pesan singkat itu Afa kirimkan ke Awan yang kata orang-orang
kemana-mana selalu berdua sama Ana yang notabene merupakan pacar Afa.
Tak
butuh waktu lama, sms balasan datang. “Maaf mas, aku kira mas kakaknya Ana,
kita udah pacaran mas.”
Dari
balasan itu jelas, Ana ternyata pacaran lagi dengan Awan. Hancur berkeping-keping
hati Afa. Ia tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
***
Kurang
lebih satu tahun setelah peristiwa itu, Afa bertekad untuk tidak terlalu
berlarut-larut dalam kegalauan. Ia mau mulai membuka hati untuk wanita lain.
Statusnya
yang jomblo sering jadi bahan ledekan teman-teman kuliahnya. Maklum setahun
sejak masuk dunia perkuliahan, dimata teman-temannya Afa selalu terlihat murung
dan tak pernah sekalipun menggandeng cewek.
***
Bak
gayung bersambut, iseng-iseng Afa membuka obrolan di BBM dengan salah seorang
teman SMA-nya bernama Tika. Di BBM, status-status Tika terlihat tak pernah
bahagia, lewat status-status BBM-nya ia terlihat murung dan galau.
Awal
obrolan terlihat biasa, malah cenderung Tika menutupi apa yang sedang ia
rasakan. Mungkin karena lama sudah tidak bertemu sejak lulus SMA, jadi Tika merasa
aneh saja kalau tiba-tiba ia menceritakan segala sesuatu yang sedang ia rasakan
kepada Afa.
***
Hari
demi hari berlalu. Obrolan Afa dan Tika semakin intens. Afa berhasil mengetuk
hati Tika untuk menceritakan apa yang sebenarnya sedang dialami olehnya
sampai-sampai status BBM-nya selalu terlihat murung.
Dan
dari cerita-cerita itu diketahui, bahwa Tika belum lama ini putus dari
pacarnya. Hubungan mereka berakhir karena kehadiran orang ketiga dari pihak
cowoknya. Tika merasa sangat down karena selama ini Tika merasa sudah
memberikan segalanya kepada cowoknya yang bernama Hida, namun balasan yang
diterima Tika sungguh menyakitkan.
Merasa
pernah mengalami hal yang sama, Afa pun berusaha menenangkan hati Tika. Segala cara
dilakukannya untuk mengembalikan keceriaan Tika berbekal dari pengalamannya
sendiri menghadapi peristiwa seperti itu satu tahun lalu. Candaan, rayuan,
pujian, motivasi, dan lain-lain selalu Afa katakana kepada Tika disetiap
obrolan di BBM-nya. Bahkan sesekali, Afa mengajak Tika keluar untuk sekedar
nonton, makan, atau yang lainnya, harapannya itu semua bisa menyenangkan hati
Tika sehingga galaunya hilang.
Kurang
lebih satu bulan hal itu berjalan, diam-diam Afa mulai menaruh hati kepada
Tika. Namun karena merasa kedekatan mereka baru seumur jagung, Afa tidak berani
mengambil keputusan cepat untuk menyatakan perasaannya kepada Tika, meskipun
sebenarnya terlihat dari obrolan mereka, sepertinya mereka saling menyukai. Bagaimana
tidak, setiap malam mereka tak lupa saling balas ucapan selamat tidur, setiap
pagi tak lupa saling menyapa, dan lain-lain.
Namun
bagi Afa hal itu tidak bisa dijadikan patokan, karena Afa merasa Tika
kadang-kadang jutek, kadang mesra, kadang jutek lagi, seperti itu, serasa ada
yang mengganjal.
Beberapa
hari kemudian, Afa mendapat sebuah pesan singkat dari seseorang yang mengaku
bernama Hida pacarnya Tika. Dalam pesan tersebut, Hida menyuruh Afa untuk tidak
lagi mendekati Tika.
“Mas
maaf ya, ini Hida pacarnya Tika, sebenarnya mas punya perasaan apa ke Tika? Dia
pacar saya, jadi mohon untuk tidak mengganggu kami,”
Sms
itu bagai petir disiang bolong. Harapan yang sudah memuncak akan kembali
menemukan sebuah hubungan yang serius kandas. Dan setelah dikonfirmasi ke Tika,
ia mengiyakan kalau ia dengan Tian memang sedang kembali dekat, tapi belum ada
perketaan resmi balikan. Tapi yang jelas Tika meminta maaf kalau belum bisa
membuka hati karena masih mencintai Hida.
Tak
mau berdebat, Afa hanya diam, lalu membalas sms dari Hida, “maaf kalau selama
ini mengganggu hubungan kalian”. (Amin)
0 komentar:
Posting Komentar