Jepin saat Parade Budaya Banjarnegara 2014 |
Kesenian
Jepin merupakan salah satu kesenian yang berkembang di Kabupaten Banjarnegara.
Jepin ini termasuk kesenian yang bernafaskan islam.
Menurut sejarahnya kesenian Jepin yang
bernafaskan Islam ini lahir pada masa penjajahan Jepang. Kesenian ini awalnya
diberi nama Rodad dan Cimoi, karena pakaian-pakaian kesenian Rodad dan Cimoi
dirampas oleh penjajah Jepang maka kesenian tersebut berubah nama menjadi
Jepin.
Jepin berasal dari kata Je dan Pin yang dapat diartikan Je berarti
Jaman Pin berarti pindahan, atau Je berarti jaman Pin berarti penjajahan, dan
Je berarti jaman Pin berarti dijajah Jepang.
Dilihat dari sajian keseniannya, Jepin
menggambarkan olah kanuragan Beladiri pada waktu jaman serdadu Jepang.
Gerakan-gerakan yang digunakan adalah gerakan dasar pencak silat pada jaman
dulu yang terdiri dari 20 jurus, serta dari pola lantainya menampakkan pejuang
yang sedang baris- berbaris.
Kesenian Jepin ini diiringi musik berupa
Terbang dan Bedug. Busananya menggunakan baju mirip pesilat, karena memang
gerakannya mirip jurus-jurus dalam beladiri pencak silat.
Gerak Kesenian Jepin seperti Beladiri |
Dalam kesenian jepin biasanya terdapat pula
atraksi “kesurupan”, mirip pada kesenian embeg. Atraksi kesurupan ini biasanya
terjadi ketika sang pemimpin kelompok membacakan mantra-mantra. Setelah
kesurupan, biasanya para penari bertindak tidak terkendali dan mampu melakukan
hal-hal yang kadang tidak bisa dinalar oleh akal sehat seperti makan beling,
memecah batu dengan tangan atau kepala, dan atraksi-atraksi “gila” yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar