Langgar Dhuwur yang berganti nama Mushola Istiqomah |
Berbekal
rasa penasaran akan keberadaan Langgar Dhuwur yang konon merupakan langgar atau
mushola tertua diseantero Tegal, pergilah saya mencari keberadaan Langgar
Dhuwur tersebut. Sesuai informasi awal yang didapat dari salah satu tulisan di
media online, lokasi Langgar Dhuwur ini berada di Dukuh Pesengkongan, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
Pergilah saya ke lokasi tersebut.
Dengan menyusuri jalur pantura Gajahmada Kota Tegal, saya
tengok kanan kiri mencari keberadaan Langgar Dhuwur tersebut. Namun tak
ditemukan sejenis plang atau papan nama Langgar tersebut. Setelah bertanya
kepada beberapa warga sekitar, akhirnya sampailah saya di lokasi Langgar
Dhuwur.
Untuk
mencapai Langgar Dhuwur ini sebenarnya tidak terlalu sulit karena dekat sekali
dengan jalan pantura. Anda cukup menyusuri saja jalan pantura Gajahmada,
sesampainya di perempatan pabrik rokok Gudang Garam, ambil arah belok ke barat
kurang lebih 100 meter, di selatan jalan ada gank kecil, masuk melalui gank
kecil tersebut, dan lokasi Langgar Dhuwur ini tepat berada di belakang rumah
pertama setelah masuk gank. Meskipun terletak di kota, suasana nyaman, tentram,
dan sejuk seketika akan terasa ketika kita sampai di lokasi Langgar Dhuwur ini.
Gank kecil menuju Langgar Dhuwur |
Namun
sayang, sesampainya saya disitu, saya tidak bertemu dengan penjaga mushola. Untungnya
saat itu ada salah seorang warga yang kebetulan sedang beristirahat di sekitar
Langgar Dhuwur yang bisa saya tanya-tanya. Bapak yang sayangnya saya lupa
menanyakan namanya tersebut bercerita cukup banyak tentang keberadaan Langgar
Dhuwur ini.
Menurut
yang Bapak tersebut ketahui dari orang-orang tua jaman dahulu, Langgar Dhuwur
itu didirikan kurang lebih pada tahun 1800 an. Dulunya langgar tersebut
digunakan untuk sholat sekaligus istirahat oleh para pelaut yang kebetulan
singgah di wilayah pantura Tegal. Pelaut-pelaut tersebut datang dari berbagai
daerah, bahkan ada yang dari arab, india, dan cina.
Kentongan yang entah sudah berapa ratus tahun usianya |
Tentang
kondisi bangunan sendiri, terlihat masih cukup bagus, meskipun dibeberapa titik
bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu ini terlihat sudah lapuk dimakan
usia dan rayap. Sehari-harinya, Langgar Dhuwur atau yang sekarang diberi nama Mushola
Istiqomah ini masih terus digunakan sebagai tempat ibadah.
Bentuk
fisik mushola ini tidak terlalu besar, hanya berkisar kurang lebih 10x10 meter.
Sesuai namanya yaitu Langgar Dhuwur, tempat sholat berada di bagian atas atau
dalam bahasa Jawa ‘dhuwur’, sementara pada bagian bawah digunakan untuk
istirahat si penjaga mushola.
Jika
diperhatikan secara seksama, bangunan langgar ini mirip seperti bangunan
pendopo khas Jawa yang memiliki 4 tiang penyangga ditengahnya. Namun yang
terlihat disini hanya 2, sementara 2 yang lain dijadikan batas tembok
pengimaman.
Menurut
Bapak yang saya temui tadi, bangunan langgar ini memuat gabungan konsep
arsitektur, yaitu jawa, arab dan melayu. Namun waktu saya minta contohnya, si
Bapak mengaku bingung dan tidak tahu, hanya pernah mendengar cerita dari orang
tua terdahulu. Disitu pun saya ikut bingung karena saya tidak punya background
keilmuan arsitektur.
Ini
saja sekilas yang bisa saya ceritakan, untuk lebih jelasnya yang penasaran
merasakan sensasi sholat di mushola pertama dan tertua di Tegal, silahkan datang
langsung saja, gampang kok lokasinya. (Amin)
0 komentar:
Posting Komentar