Kamis, 29 September 2011

Doktrinasi Teroris Lewat TPA

Saat anda masih kecil, hampir setiap anak dimasukan oleh orang tuanya ke sekolah TPA (Taman Pendidikan Al-Quran). Disana orang tunya berharap supaya anaknya bisa belajar meembaca Al-Quran. Tidak hanya membaca kalau bisa juga bisa belajar mengamalkan apa yang ada di Al-Quran. Dilhat dari namanya, harapan orang tua tadi tidaklah salah. TPA yang merupakan Taman Pendidikan Al-Quran memang jika dilihat dari struktur katanya bisa didefinisakan sebagai tempat anak-anak bisa belajar mengenai Al-Quran secara menyenangkan. Di desa-desa mungkin hal seperti ini mungkin masih banyak dilaksanakan, tapi di kota-kota sudah jarang, bahkan ada yang telah bergeser arah. Bergeser arah seperti apa? Bergeser dari tujuan awal berdasarkan nama TPA tadi. Suatu saat saya tidak sengaja mampir ke sebuah masjid di kota. Waktu itu adalah waktu sholat ashar. Sholat berjamaah sudah selesai, akhirnya saya sholat sendiri. Selesai sholat saya, masjid berganti keramaian, yang tadinya ramai pejamaah sholat ashar, sekarang ramai anak-anak berseragam baju muslim. Saya tengok kanan kiri, saya melihat sebuah plang bertuliskan Taman Pendidikan Al-Quran. Berarti tempat itu selain digunakan sebagai masjid juga digunakan sebagai tempat TPA. Tidak seperti di desa-desa memang, yang TPA mempunyai bangunan sendiri. Di kota karena sempitnya lahan, akhirnya masjid dijadikan satu dengan TPA.