Selasa, 30 Juni 2015

BERNYAMAN-NYAMAN DI JAWA TENGAH

Tugu Poci Slawi dengan Latar Gunung Slamet
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian tengah pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, serta Laut Jawa di sebelah selatan. Luas wilayahnya 34.548 km², atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa. Letaknya yang sangat setrategis yaitu di tengah pulau Jawa inilah yang membuat Jawa Tengah selalu ramai dikunjungi oleh banyak orang dengan tujuannya masing-masing, ada yang untuk berbisnis, bersekolah atau kuliah, ataupun bahkan yang hanya singgah sebentar alias numpak lewat saja.
Menyadari akan potensi keramaian Jawa Tengah, Pemerintah Daerah bersama masyarakat berbenah. Berharap Jawa Tengah dapat menyabut para tamunya dengan lebih baik dan membuat mereka nyaman, seraya mengais rupiah dari para tamu tersebut.
Salah satu usaha yang dilakukan Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menyambut para tamunya itu yaitu dengan membranding wilayah kabupaten/kota masing-masing dengan menghadirkan tempat-tempat wisata yang menarik. Untuk daerah yang punya potensi alam, mereka melengkapinya dengan fasilitas-fasilitas agar membuatnya semakin nyaman, sementara untuk yang mungkin alamnya kurang bisa “dijual”, mereka berinvestasi dengan membuat destinasi-destinasi wisata yang tidak kalah dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Semua berlomba-lomba membranding daerahnya untuk menarik dan nyaman dikunjungi.

Selasa, 23 Juni 2015

Makam KRA Dipodiningrat

Cungkup Makam
Makam KRA Dipodiningrat berada di Kelurahan Kota Banjarnegara. Tepatnya berada di belakang Masjid Agung An-Nur Banjarnegara. Kondisinya masih bagus dan terawat. Saat saya datangi, Sang Juru Kunci sedang bersih-bersih dilokasi makam.

Kamis, 04 Juni 2015

KOMPLEKS PEMAKAMAN PURBAYASA

Gerbang Masuk Makam
Kompleks Pemakaman Purbayasa berada di koordinat 7°23'40.3"S 109°40'00.6"E. Lokasi makam ini berada di Desa Pucang Kecamatan Bawang. Kompleks pemakaman ini berdiri diatas tanah seluas 2 Ha. Beberapa tokoh yang dimakamkan disini adalah :
a.       Raden Tumenggung Dipoyuda
Raden Tumenggung Dipoyudo merupakan Bupati Banjarnegara yang pertama. Beliau menjabat Bupati dari 1831 sampai tahun 1846. Dalam perang Diponegoro, R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk di tetapkan menjadi bupati banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus 1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus setatusnya yang berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.
Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini menjadi sangat dirasakan menjadi beban bagi bupati ketika dia harus menghadiri Pasewakan Agung pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini diputuskan untuk memindahkan ibukota kabupaten ke selatan Sungai Serayu. Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibukota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibukota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar : Sawah, Negara : Kota).