Jumat, 18 Desember 2009

Mobil Made in Tegal

Apa yang terlintas di benak kita bila mendengar kata “Tegal” ?. Mungkin yang pertama terpikirkan adalah warung Tegal. Maklum saja, bisnis masakan khas Jawa dengan warung Tegal itu kini sudah “menjajah” hampir di seluruh kota-kota di Jawa dengan sasaran pangsa pasar menengah ke bawah. Ini mirip dengan rumah makan padang dengan pangsa pasar berbeda.

Lalu yang kedua adalah pada sisi bahasa Tegal. Hanya Wong Tegal yang masih tetap bangga dengan Bahasa Jawa khas Tegalnya. Dialek Banyumasan pesisiran itu makin terkenal ketika dipopulerkan oleh pelawak Kasino dengan grupnya Dono-Kasino-Indro pada tahun 1980-an. Kemudian tahun 2000-an masih diteruskan oleh Cici Tegal.

Kini Wong Tegal ternyata membuat kejutan baru, menohok bidang teknologi. Wong Tegal mampu membuat mobil sendiri. Mulai dari mesin, rangka, hingga suku cadang pendukungnya. Pendek kata, mobil dua silinder 500 CC itu benar-benar asli made in Tegal. Bukan main ! dan ini memang bukan main-main.

Yang membuat pun para teknisi lokal putra-putri Tegal. Mobil itu kemudian diberi nama Sebayu. Kok mirip dengan nama-nama Jepang ?. Pemilihan nama itu bukan karena membidik pangsa pasar Indonesia yang keranjingan produk Jepang ; namun diambil dari tokoh pendiri Tegal : Ki Gedhe Sebayu. Dia adalah pejabat tingkat bawah di daerah Tegal dengan pangkat Demung (Kepala Daerah) pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram tahun 1601.

Untuk Pertanian :
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tegal Bambang Susanto menjelaskan proses pembuatan mobil Sebayu itu cukup lama, sejak tahun 2000. “Kami bekerja sama dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bandung. Mesin mobil sudah selesai, Kami sempat membuat 10 kali prototipe. Itu artinya, kami ingin benar-benar sempurna. Target kami tahun 2014 sudah bisa kami pasarkan. Akan tetapi melihat perkembangan sampai sekarang, mungkin sebelum tahun 2014 mobil made in Tegal ini sudah akan kami pasarkan”, tutur Bambang.

Melihat rencana utuh mobil Sebayu, bentuknya mirip dengan Suzuki Carry jenis pikap. Hanya saja Sebayu dirancang untuk keperluan pertanian. Oleh karena itu, luasan bak terbuka diutamakan sehingga nantinya hanya ada satu jok untuk tempat duduk sopir. Dengan bentuknya yang kecil, mirip Suzuki trontong keluaran tahun 1981-1983, mobil kecil ini memang lebih lincah untuk areal pertanian pedesaan.

Di bengkel produksi Lingkungan Industri Kecil Talang Cempaka Baru disingkat menjadi LIK Takaru, Tegal, beberapa mahasiswa Politeknik Purbaya Tegal sedang menyelesaikan pembuatan rangka mobil Sebayu. Di sinilah, proses belajar dan proses produksi dimulai. Mengapa Wong Tegal berani membuat mobil Sebayu ? Nah, pengalaman Wong Tegal ini memang pantas diacungi jempol ! Beberapa industri kecil dan menengah Tegal sudah bekerja sama dengan PT. Astra Internasional.

Salah satu produknya adalah membuat beberapa bagian komponen alat-alat berat seperti ekskavator, bulldozer bermerek Komatsu. Di LIK Takaru ini pula, sebuah perusahaan besar memproduksi engine mounting untuk jenis-jenis kendaraan berat di medan pertempuran.

Soal akurasi dan presisi pembuatan komponen mesin itu sudah teruji. General Manager Astra Internasional Soepardi mengunjungi LIK Takaru pada Desember lalu untuk membicarakan kerja sama lanjutan dengan UKM di sana. Di LIK Takaru ini para mahasiswa dan pelajar STM bisa belajar menggunakan peralatan modern berstandar internasional. “Saya beruntung bisa praktik kerja di sini. Sungguh ini pengalaman yang baru. Pasti sangat bermanfaat bagi saya. Semuanya bisa saya kerjakan dengan mudah. Syaratnya hanya satu, disiplin dan harus memahami cara kerja mesin,” kata Suharno, siswa kelas IV SMK 7 Semarang yang sedang berkutat dengan mesin bubut modern.

Traktor :
Ada 44 unit kerja di Tegal yang khusus bergulat dengan logam. Tidak mengherankan pula bila mereka telah mampu menciptakan traktor tangan untuk keperluan membajak dan menggaru di lahan pertanian. Traktor berkekuatan 8,5 PK itu harganya cukup murah, hanya Rp 12 juta per buah. Jauh lebih murah dibandingkan traktor sejenis buatan Jepang yang mencapai Rp 16 juta. Dengan nama Sebayu 1, LIK Takaru telah memproduksi 20 buah. “Cukup mudah membuat traktor itu. Kami sudah mempunyai pengalaman. Sebagai bukti, 40 persen komponen traktor Kubota itu dipesan dari sini. Jadi kami sudah tidak asing lagi untuk urusan traktor. Itu pula yang menjadi jaminan kualitas traktor Sebayu,” tutur Bambang Susanto. Kemampuan traktor ini bisa membajak sawah seluas satu hektare hanya 9,5 jam. Hal itu setelah mesin diesel yang diberi nama NEFA model NS 85/RDI/I/N dengan silinder 487 cc yang sudah dimodifikasi mampu menghasilkan tenaga 7,5 PK hingga 8,5 PK berkecepatan 2.200 rpm. Pada Maret 2007 nanti, Wong Tegal meluncurkan traktor Sebayu-2.

“Saya berharap traktor itu bisa diproduksi secara massal. Semua tergantung kebijakan pemerintah dan minat pasar,” kata Bambang. Bila kini ada mobil dan traktor Sebayu yang dibuat di Takaru ; entahlah pada 10 tahun mendatang. Pasti akan ada produk baru lagi dengan nama-nama lokal mirip Jepang. Ah, Wong Tegal memang suka nama-nama mirip Jepang. Sekali lagi, hanya namanya. Produknya tetaplah asli Tegal. Tetap bangga dengan warung Tegalnya, selalu menepuk dada dengan Bahasa Tegalnya. Dan tidak salah pula bila dalang wayang kulit Ki Enthus Susmono berkoar : “Ki Enthus dalang saka Tegal”.
By : SU Herdjoko
Sumber :
1. www.sinarharapan.co.id
2. www.suaramerdeka.com

Senin, 05 Oktober 2009

TEH POCI KHAS TEGAL


Nikmatnya teh poci dari Kota tegal memang tak terkalahkan….
Teh poci yang terkenal dengan semboyan WASGITEL (Wangi, Sepet, Legi, Kentel) ini bahkan sudah merambah dunia Internasional juga, banyak turis jauh-jauh datang ke jawa hanya untuk mencoba mencicipi nikmatnya teh satu ini bahkan mereka membawa pulang set poci dari tanah liat untuk oleh-oleh dan souvenir.

Tidak ada jam yang tepat untuk menikmati teh ini layaknya di jepang dengan upacara minum tehnya atau di inggris tiap sore.
Di tegal orang biasa meminumnya disegala kesempatan. Tapi yang paling terlihat ialah di pagi hari dan sore hari menjelang maghrib.
Sambil menikmati sarapan serta beberapa potong gorengan pisang, tahu, tempe dan lain-lainnya atau di sore hari menunggu waktu sholat maghrib sambil berkumpul bersama keluarga.

Di Tegal kebiasaan meminum teh poci ini disebut CIPOK alias Moci karo Ndopok. Bahkan kini banyak sekali bisnis lesehan yang merambah di kawasan kota Tegal. Di malam hari akan dengan mudah kita temui banyak warung-warung lesehan di pinggir jalan yang menyajikan teh poci khas Tegal beserta tempe mendoannya.

Orang yang baru menggunakan teh poci sering tidak tahu trik dan tip nya agar teh terasa nikmat. Untuk minum teh dengan poci tanah ada tata caranya, jika poci tanah masih baru harus di rebus dulu dengan air teh selama beberapa hari, atau isi poci dengan teh dan air mendidih biarkan seharian besoknya ganti lagi dengan yang baru, pokoknya sampai bau tanahnya hilang. Dan cara mengaduknya juga, bila memakai gula pasir jangan pernah pada tuangan pertama gulanya mencair semua, usahakan bertahap mengaduknya karena pasti akan berkali-kali menuangkan teh ke dalam cangkir. Makanya paling nikmat kalo memakai GULA BATU, karena rasa manisnya awet dan lebih gimana gitu…. pokoknya top lah!
Satu lagi, yang terpenting bila kita memakai poci tanah jangan ganti-ganti merk teh, jadi harus setia dengan satu merk. Karena ini akan mempengaruhi rasa tehnya.<asep07.wordpress.com>

Jumat, 12 Juni 2009

Golput The winner of General Election 2009

If according to amount of voter for general election 2009 version of KPU about 170 million, it’s mean that the winner of general election 2009 isn’t Demokrat party. Demokrat just be runner up. The winner is golput or group of white, they are who not using their vote right and their vote not valid.
 At TPS where I choose, for example, from 349 voter only 251 who came to TPS. From that 251 voter, the unvalid vote are 43. If addicted with 98 registered voter who didn’t came to TPS, the golput of my TPS are 141. Funtastic aren’t it’s? And how about other TPS? Maybe same with my TPS.
 Why the golput be a winner?
 There is two causal factor : The registered voter didn’t came to the TPS and the vote of voter unvalid.
 The first factor, they who didn’t came to the TPS for give their choice. May be they think that useless to electing one of parliament members candidates. Their reasons, image of parliament members who voice the will of people. At the television often seen there is parliament members sleeped when meeting or news about the parliament members who bound the case of bribary, etc. All of that is indicator image of parliament members is real dilapidated.
 The second factor, they who came to TPS but their vote unvalid. That happen they don’t know how to elect. According to regulation of general election, how to elect is give smear (V) once at column of party’s names or column of parliament members candidates. Then president take out PERPU ( government’s rule subtitute the act ) that allow give smear more than one as long as at one party. The problem is, for the old voter and the voter who never school, they can’t use write kit togive mark. More of that, the socialization from KPU isn’t sufficient. So the voter don’t know how to elect.
 It’s need to make a comprehensive act for general election 2014, so amount of golput can be minimalized. The parliament members also must reflecting that they are represent of people. (satwika)


Sabtu, 30 Mei 2009

LIMBAD


Limbad sendiri lahir di Tegal, 6 Juli 1972, di Desa Dukuh Wringin, Kecamatan Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Ia bungsu dari 13 bersaudara yang semuanya laki-laki, dari Suratmi-Suratno. Secara otodidak Limbad menguasai ilmu Faqir sejak usia 10 tahun. Limbad kini sudah menjadi bintang, namun sebenarnya ia bukan bintang dadakan. Sebelum menempuh kesuksesan dalam acara The Master, Limbad telah berhasil di jalur lainnya. Tidak tanggung-tanggung, Limbad adalah penyandang gelar Profesor! Ia lulus kuliah di Universitas Pancasakti di Tegal dan berhasil mendapatkan gelar Sarjana Hukum tahun 1992. Limbad kemudian bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Depdikbud Tegal, yang kelak ditinggalkan karena ingin fokus dalam dunia magic.<1zzy>

JAMAN EDAN AJA MELU-MELU EDAN

Pujangga agung Raden Ngabehi Rangga Warshita duk rikala samana nate paring pepeling lumantar tembang Sinom kang unine mengkene :
Amenangi jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Melu edan ora tahan
Yon tan melu anglakoni
Ora keduman melik
Kaliten wekasanipun
Ndelalah karsa Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling klawan waspada

 Senajan pepeling mau wis tinulis atusan taun kepungkur, nyatane nganti saiki esih tetep jumbuh menawa diterapake kanggo ngadhepi owah gingsire jaman.
 Suwatara wektu kepungkur Kutha Tegal geger gara-gara luwih saka 20 nyawa ilang amarga ngombe ciu oplosan. Kadadeyan kaya mengkono iki wis nate wola-wali kito sakseake lewat layar tivi dumadhi ing kutha-kutha liya.
 Adoh sadurunge ing Kutha Pati nate kadadeyan ana siswi-siswi SMA kang ngaku geng Nero pamer atosing balung wuleding kulit, main jotos-jotosan kaya preman.
 Esih akeh tuladha liya kang nggambarake menawa jaman iki jaman edan. Ing jagad politik luwih edan maneh. Nanging liwat tulisan iki kula mung mbatesi masalah kang ana sambung rapete karo uripe para mudha, utamane para pelajar.

Eling lan Waspada
 Tugase pelajar mono mestine ngangsu ing bangku pamulangan. Kadidene pelajar, embuh ing pamulangan endi bae, temyu ana tata krama kang kudu diugemi. Umpamane, kudu nganggo seragam kang rapi, kurmat-kinurmatan karo kanca, ngajeni para guru, lan sapiturute.
 
 Anane tata krama mau mestine kanggo nggulang kepribadiane siswa supaya dadi menungsa kang ora mung pinter nanging uga nduweni kepribadian kang pinuji.
 Emane, jaman saiki akeh pengaruh liwat layar tivi kang asring didadekake conto dening para mudha tanpa milah-milihake endi kang pantes ditiru lan endi kang saru. Akibate ya kaya critane genk Nero ing Pati mau.
 Kita kudu tansah eling menawa tayangan tivi utamane sinetron-sinetron remaja kae akeh segi negatipe tumrap penonton ketimbang segi positipe.
 Coba prisani! Sekolah ngendi kang ngajarake siswane nganggo seragam sakarepe dhewe, klambine ora dilebokna nyang njero clana utawa rok? Sekolah ngendi kang siswane bis adu jotos nang ngarepe guru-guru nanging ora kena ukuman? Aja kok sekolah kang bonafid, sedheng sekolah kang siswane ora genep satus bae mesthi ngetrapake tata tertib sekolah apa mestine.
 Sawatara pelajar ana kang gampang anut grubyug, niru-niru ombyaking jaman, supaya diarani modern nanging padha lali menawa sing aran modernitas iku dumugi ana ing pola pikir, dudu ing tindhakan kang njalari cilakane liyan utawa njalari kaduwung. Tawuran iku jelas dudu cirine wong modern. Ngonsumsi narkoba semono uga. Aja gampang melu-melu mung supaya diarani modern.
 Jaman iki pancen jaman edan. Nanging kita kudu eling pepeling Rangga Warsita, sebagja-bagjane wong lali kuwi isih tetep luwih begja kang tansah eling lan waspada.<mirza m.>


Selasa, 05 Mei 2009

Status Gunung Slamet Waspada


Status Gunung Slamet dinaikan dari aktif normal menjadi waspada menyusul meningkatnya aktifitas dan suhu air kawah gunung tersebut.

Penetapan status waspada itu dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) Bandung sejak 21 April 2009 pukul 12.00 WIB. Berdasarkan data pada Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, sejak satu hari ini telah terjadi gempa termovulkanik sebanyak 203 kali. Gempa tersebut jauh di atas normal yang hanya terjadi berkisar antara 40-90 kali.

Selain meningkatnya intensitas gempa termovulkanik dan gempa permukaan, suhu air kawah juga meningkat dari kondisi normal 100 derajat Celcius-200 derajat Celcius, menjadi 701 derajat Celcius.

Peningkatan suhu itu diketahui dari hasil pengukuran pada 26 Januari 2009. Tak hanya itu, terjadi hujan abu hingga radius 8 kilometer dari puncak gunung ke Pos Pemantauan. Hujan abu itu terjadi pada Rabu dini hari pukul 02.29 WIB dan berlangsung selama lima menit.

Petugas pengamat Gunung Slamet Nurcholis mengatakan selain perubahan suhu dan meningkatnya gempa termovulkanik, gunung berketinggian 2.432 meter atau tertinggi di Jawa Tengah itu juga mengeluarkan asap tebal putih kecoklatan setinggi 800 meter. Biasanya, ketinggian asap gunung tersebut yang dilihat secara visual hanya berjarak 100 meter. Aktifitas asap itu cenderung bergerak ke utara, yakni ke wilayah Guci, Kabupaten Tegal.

"Hasil pengukuran seismik ini akhirnya disimpulkan status guung Slamet ini naik dari aktif normal menjadi waspada," kata Cholis di Pemalang, Rabu (22/4/2009).

Menurut dia, ada empat kawah di puncak Gunung Slamet, namun hanya satu yang menunjukkan aktifitas. Sedangkan tiga kawah lain cenderung mati. Kawah tersebut memiliki luas 12 hektare dengan kedalaman 100 meter-150meter. Suhu air di kawah empat itu naik menjadi 701 derajat Celcius dari kondisi normal 100 derajat Celcius-200 derajat Celcius.

Peningkatan suhu air kawah ini memicu naiknya suhu air di kawasan pemandian Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Hasil pengukuran dua hari lalu, suhu air di kawasan wisata pemandian air panas itu naik menjadi 63 derajat Celcius. "Suhu tertinggi di air panas Guci hanya 59 derajat Celcius. Tapi, sejak dua hari lalu suhunya naik," jelasnya. (Kastolani/Koran SI/ful)

Selasa, 28 April 2009

Mantan Wabup Tegal Hammam Miftah Meninggal

SLAWI - Mantan Wakil Bupati Tegal HM Hammam Miftah SAg MM, Minggu (13/4) sekitar pukul 22.15 meninggal dunia setelah menderita penyakit gagal ginjal dan stroke dan dirawat selama empat hari di RS Purwakarta.

Mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal tersebut meninggal dunia di usia 51 tahun. Hammam yang lahir di Tegal, 20 Oktober 1958 itu meninggalkan isteri, Hj Mufrikhah dan empat orang anaknya. Wakil Bupati periode 1999 - 2004 itu selama ini dikenal aktif dalam berbagai organisasi maupun partai. Jabatan terakhir yang ia pegang adalah sebagai Presidium Gatara Cabang Kabupaten Tegal.

Sebelum disemayamkan di TPU Desa Kajen, Kecamatan Talang, jenazah didoakan di rumah duka, Desa Pesarean RT36/ RW VIII Kecamatan Adiwerna. Ratusan orang hadir di rumah duka untuk mendoakan jenazah mantan orang nomor dua di Kabupaten Tegal tersebut. Mereka juga turut mengantarkan jenazah sampai ke pemakaman.

Beberapa pejabat pemerintahan yang ikut melayat, antara lain Wakil Bupati Tegal Moch Hery Soelistiyawan SH MHum dan Wakil Wali Kota Tegal Habib Ali Zainal Abidin SE. Ketua DPRD Kabupaten Tegal H Ahmad Husen SAg. Bupati Tegal Agus Riyanto SSos MM tidak terlihat di rumah duka. Menurut informasi, Agus Riyanto berada di Kota Semarang karena ada keperluan berkaitan dengan partai politik.

Salah seorang anggota keluarga, H Imam Masykur mengatakan, Hammam diketahui menderita ginjal sudah sejak lima tahun terakhir. “Selama satu tahun, dia menjalani pengobatan alternatif untuk melawan penyakitnya,” katanya. Namun, beberapa hari terakhir kakak iparnya tersebut mengalami penyakit stroke.

Wakil Bupati Tegal Moch Hery Soelistiyawan SH MHum dalam sambutannya mengatakan, jasa-jasa Hammam terhadap perkembangan Kabupaten Tegal sangat besar. Mantan wakil bupati yang ia gantikan itu merupakan sosok putra daerah terbaik. Sehingga, meninggalnya Hammam Miftah merupakan kehilangan besar bagi masyarakat. (J17-52).(suaramerdeka.com)

Senin, 30 Maret 2009

Waduk Cacaban


Waduk Cacaban adalah sebuah bendungan yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Luas areal waduk adalah 928,7 ha dan berisi air sebanyak 90 juta m³. Waduk ini didukung dengan latar belakang pemandangan hutan dengan panorama yang indah.
Waduk Cacaban diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952. Waduk ini sebenarnya berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya, namun juga difungsikan sebagai obyek wisata. Letaknya tidak jauh dari Slawi, lebih kurang 9 km ke arah timur tepatnya di desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, dan merupakan salah satu obyek wisata di daerah tersebut. Cacaban adalah objek wisata andalan di Kabupaten Tegal, selain Wisata Guci dan Pantai Purwahamba Indah. Wisatawan dapat menikmati suasana santai, dengan memancing ikan, jalan-jalan di atas bendungan ataupun dapat mengelilingi waduk dengan kapal motor. Adapun makanan khasnya adalah aneka ikan air tawar yang setiap saat tersedia.
Fasilitas wisata yang ada:
- Arena pemancingan yang luas
- Jalan-jalan di atas waduk/bendungan
- mengelilingi waduk dengan kapal motor
- sepeda air

JIKA AKU

SOBAT

Jika aku terjatuh nanti

Bantulah aku untuk bangun

Jika aku bersedih

Berikan aku kebahagiaan dan ajari aku tersenyum

Jika aku lemah

Kuatkan langkahku

Jika aku buta

Bimbinglah aku dan terangilah jalanku

Jika aku menangis

Hapuskan air mataku

Tapi, jika aku mati

Janganlah kau menangis

Karena aku,

Tak mungkin terbangun untuk hapus air matamu

Tapi aku akan selalu hidup dalam hatimu

Sampe kau benar-benar merelakan kepergianku

by wika

Kamis, 01 Januari 2009

Tegal Laka-laka

Pemkot Tegal, Jawa Tengah, meresmikan kawasan wisata kuliner bernama "Tegal Laka-Laka", yang berarti "Tegal Tiada Duanya", di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Kawasan itu menampung 21 pedagang kaki lima.

Kawasan tersebut menawarkan aneka makanan khas Tegal dan makanan dari daerah lain. Konsepnya adalah kawasan ini menjadi pusat kuliner.

”Kawasan Tegal Laka-laka diharapkan menjadi ciri khas Kota Tegal. Dengan demikian, pengunjung dari luar kota tak hanya menjadikan Tegal sebagai kota transit, tetapi juga tempat wisata kuliner,” kata Wali Kota Tegal Adi Winarso. (Siwi Nurbiajanti)