Sabtu, 08 Agustus 2015

MENGENAL BANJARNEGARA LEWAT PARADE SENI BUDAYA

Kesenian Thek-Thek atau Kentongan
Sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada para seniman dan budayawan lokal, Pemkab Banjarnegara melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali menggelar sebuah pagelaran bertajuk Parade Seni Budaya tahun 2014. Penyelenggaraan tahun ini bukanlah yang pertama kalinya, melainkan sudah untuk kesekian kalinya. Penyelenggaraan yang pada tahun 2014 ini mengusung tema “Merawat Serayu, Merawat Peradaban” diikuti oleh ratusan bahkan ribuan seniman dan budayawan lokal dari berbagai kecamatan dan sekolahan di kabupaten Banjarnegara.
Acara Parade Seni Budaya ini bertempat di Alun-Alun Banjarnegara dan dilaksanakan mulai pukul 09.00 pagi. Berbagai macam kesenian khas Banjarnegara ditampilkan, seperti misalnya Kuda Kepang atau Ebeg, Thek-Thek atau Kentongan, dan lain sebagainya. Sebagai pembuka penampilan, diawali dengan atraksi kesenian dari 10 perwakilan sekolah setingkat SMA. Salah satu yang unik adalah penampilan dari SMA Negeri 1 Banjarnegara yang menyuguhkan Tari Panen Salak dimana salah satu yang menjadi perhatian adalah aksesorisnya yang berupa sebuah replika buah salak berukuran besar yang dari dalamnya keluar seorang putri cantik jelita dengan membawa baki berisi buah-buahan salak yang dibagikan kepada segenap tamu undangan. Alasan mengambil tema buah salak yaitu karena kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu penghasil buah salak.
Tari Panen Salak SMA N 1 Banjarnegara
Tak kalah menarik dari penampilan-penampilan perwakilan sekolah, 20 grup kesenian yang mewakili setiap kecamatan di kabupaten Banjarnegara juga mempertunjukan penampilan mengesankan yang menunjukan ciri khas daerah mereka masing-masing. Salah satu yang unik dan sudah sangat jarang ditampilkan adalah penampilan kesenian tari kuntulan atau masyarakat Banjarnegara biasa menyebutnya jepin atau rodad. Kesenian yang menggabungkan antara gerakan tarian dan seni bela diri yang diiringi musik rebana atau terbang ini bahkan konon sudah ada sejak sebelum masa kolonial. Sekarang, kesenian semacam itu sudah sangat jarang dimainkan. Dalam parade budaya ini, tarian tersebut dimainkan oleh generasi-generasi senior.
Kesenian Rodad
Selain penampilan kesenian Jepin atau Rodad, beberapa kelompok seni perwakilan kecamatan menampilkan kesenian tari kreasi. Tari kreasi ini dibuat sesuai dengan kekhasan yang ada di kecamatan mereka masing-masing. Seperti misalnya penampilan dari Kecamatan Banjarmangu. Mereka menampilkan tari kreasi dengan tema Longsornya Bukit Pawinihan. Tema ini diambil karena pada jaman dahulu, kecamatan tersebut pernah terkena bencana longsor bukit pawinihan yang mengakibatkan banyak korban jiwa maupun harta benda.

Tari Longsornya Bukit Pawinihan
Sebagai daerah yang berada di sekitaran aliran sungai Serayu, tema Serayu pun tak luput menjadi garapan para seniman. Yaitu Kecamatan Purwonegoro yang menampilkan kesenian tari kreasi berjudul Tari Slendang Kali Serayu. Tari tersebut mengambarkan keagungan sungai Serayu yang mengalir sepanjang Banjarnegara dan banyak menghidupi lahan warga masyarakat Banjarnegara.
Tari Slendang Kali Serayu
Selain peristiwa masa lalu dan lanskap alam Banjarnegara, adat tradisi masyarakatpun tak luput dikreasikan menjadi sebuah tarian yang sangat menarik para penonton Parade Seni Budaya waktu itu. Yaitu tari kreasi kesenian Begalan yang ditampilkan oleh tim kesenian dari Kecamatan Susukan. Tradisi Begalan ini biasanya dilaksanakan dalam rangkaian resepsi pernikahan, jika yang dinikahkan adalah anak pertama dengan anak pertama, anak terakhir dengan anak terakhir, anak pertama dengan anak terakhir, dan anak pertama yang perempuan. Pagelaran Begalan pada resepsi pernikahan dipercaya dapat membawa kebaikan bagi pasangan pengantin ketika kelak mereka menjalani kehidupan rumah tangga.
Kesenian Begalan
Acara yang berlangsung di alun-alun Banjarnegara dan dihadiri oleh Bupati dan wakilnya ini menyedot ribuan masyarakat. Masyarakat terlihat berjubel dan sangan antusias atas semua penampilan yang ditunjukan para tim kesenian. Selain penampilan dari perwakilan sekolah dan kecamatan, salah satu yang juga paling menarik penonton yaitu penampilan dari bintang tamu asal kabupaten Purworejo yang menampilkan kesenian Tari Dolalak. Semua mata hadirin serasa tak mau lepas dari lenggak-lenggok penari yang cantik nan jelita.
Tari Dolalak dari Kabupaten Purworejo
Dari pagelaran Parade Seni Budaya ini, para penonton seolah diajak jalan-jalan mengitari Banjarnegara untuk mengenal segala yang ada di Kabupaten ini, dari mulai hasil buminya seperti salak, peristiwa-peristiwa besar masa lalu seperti longsor, lanskap alam Banjarnegara yang berada di daerah aliran sungai serayu, sampai adat tradisi yang masih berlaku di masyarakat seperti Begalan, dan masih banyak lagi. Bagi yang penasaran dengan keseruan Parade Seni Budaya ini, tahun 2015 ini akan kembali digelar Parade Seni Budaya yang akan berlangsung bersamaan dengan rangkaian kegiatan Festival Serayu Banjarnegara 2015 yaitu pada tanggal 29 Agustus 2015. (Amin)

Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog Visit Jawa Tengah dengan tema "Event Budaya/Wisata Jateng" 

0 komentar: