Rabu, 04 November 2015

MASJID AT-TAQWA GUMELEM

Masjid At-Taqwa tampak depan
Salah satu saksi sejarah wilayah Kademangan Gumelem yang masih tegak berdiri yaitu Masjid At Taqwa. Meskipun dari sisi kemegahan, bangunan masjid ini banyak yang mengalahkan, keberadaan Masjid Jami At Taqwa atau yang sering disebut Masjid Agung Gumelem, Kecamatan Susukan tidak akan dilupakan orang. Selain berperan besar dalam pengembangan agama Islam di wilayah Gumelem dan Banjarnegara pada umumnya, masjid berukuran 12×20 meter yang berada di Dusun Kauman Desa Gumelem Kulon memiliki sejumlah keunikan.
Masjid Besar Kauman atau sekarang bernama Masjid At Taqwa ini dibangun pada tahun 1670 oleh salah seorang Demang bernama Nur Daiman (Anak dari Nur Sulaiman; yang membangun Masjid Agung Banyumas). Diperkirakan, masjid tersebut juga dibangun atas inisiatif para wali, bahkan ada yang mengatakan pembangunan Masjid At-Taqwa bersamaan dengan pembangunan masjid Agung Demak.

Meski telah berusia lebih dari 300 tahun dan pilar-pilar utamanya belum pernah diganti, namun hingga kini bangunan masjid masih berdiri kokoh. Dalam bangunan utama terdapat empat saka guru berpenampang bulat, sedang di sekeliling saka guru tersebut terdapat 12 tiang yang masih belum lapuk dimakan usia. Kesemuanya masih berdiri tegak pada umpak sebagai alas berbentuk bejana atau periuk yang terbuat dari batu andesit.
Tiang Utama dalam masjid masih asli
Di atas mihrab terdapat inkripsi dengan huruf arab pegon yang ditulis pada usuk. Inkripsi serupa juga terdapat di bagian atas pintu utama masjid, namun menggunakan huruf jawa. Sedang arti dari tulisan tersebut belum diketahui karena kondisi sudah agak rusak dan tidak terbaca lagi.
Menurut Takmir Masjid yang sekalgus imam masjid, Ahmad Hambali, selama masjid berdiri belum pernah dilakukan rehabilitasi total. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada tahun 1986 hanya pada sarana dan prasarana pendukung seperti lantai, pintu, tempat wudlu, jendela.
Hingga kini masjid tersebut menjadi pusat kegiatan umat Islam, baik dari kalangan pemuda ataupun orang tua. Di samping sebagai tempat melaksanakan sholat lima waktu secara berjamaah, kegitan pengajian rutin juga dilakukan setiap satu kali dalam seminggu atau selapanan, yakni pada hari Rabu Pon dan Mujahadah disetiap malam Selasa Kliwon.

Unsur arsitektur masjid antara lain terdiri dari : 4 Tiang Utama, 16 Tiang pendukung, usuk 40 batang di setiap sisi, dan umpak 5 tingkatan.  Khusus untuk umpak 5 tingkatan ini punya filosofi sebagai penggambaran Pondasi Islam (Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, Haji).

0 komentar: