Senin, 16 November 2015

SEJARAH RSUD BANJARNEGARA

RSUD Hj. Anna Lasmanah Soemitro Kolopaking
Nama Soemitro Kolopaking tidaklah asing ditelinga masyarakat umum khususnya masyarakat Banjarnegara. Selain sebagai mantan Bupati yang pernah berjasa ikut membangun Banjarnegara antara rentang tahun 1927 - 1945, beliau juga merupakan tokoh perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia, karena tercatat namanya pernah menjadi salah satu anggota dari BPUPKI.
Lalu bagaimana dengan nama Anna Lasmanah Soemitro Kolopaking? Anna Lasmanah merupakan istri dari Bupati Soemitro Kolopaking. Sehingga nama Soemitro Kolopaking mengekor dibelakang nama aslinya.

Semasa suaminya menjabat sebagai bupati di Banjarnegara, Lasmanah berkeinginan kuat membangun sarana pelayanan kesehatan untuk masyarakat.  Hal ini disebabkan karena pada tahun 1937-an sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Banjarnegara hanya sebuah poliklinik swasta yang dikelola dan dilayani hanya oleh seorang dokter part timer yang datang seminggu sekali. Dokter tersebut dibantu oleh beberapa orang petugas. Poliklinik swasta yang terletak di Kampung Pungkuran (sekarang Kantor DKK), inipun hanya menyediakan pelayanan rawat jalan. Adanya keterbatasan sarana pelayanan kesehatan inilah yang menguatkan tekad Lasmanah untuk mendirikan sebuah rumah sakit. Upayanya diwujudkan tahun 1940 dengan diawali mendirikan rumah sakit bersalin.
 Pada awal pembangunanya, dimulai dari pembangunan fisik gedung rumah sakit yang meliputi satu lokal gedung untuk poliklinik (pendaftaran, kamar periksa, kamar obat, dan laboratorium), ruang bersalin, dapur, gudang, kamar jenazah, serta dua lokal gedung untuk bangsal akhirnya selesai. Pada tanggal 31 Agustus 1940 rumah sakit kecil (rumah sakit bersalin) yang merupakan cikal bakal Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banjarnegara ini kemudian resmi didirikan dengan nama Hulpziekenhuis  “Boedi Rahajoe sampai dengan tahun 1948 dipimpin oleh dr. Soepardji.
Dana untuk pembangunan rumah sakit ini didapatkan dengan cara patungan yang disebut “Gerakan Satoe Sen”, setiap keluarga menyumbang masing-masing 1 sen. Kekurangannya sekitar 40.000 Gulden didapatkan dari sumbangan Bupati Banjarnegara. Sementara lahan yang digunakan untuk pembangunan adalah pekarangan rumah milik H. Noor di Desa Kutabanjarnegara seluas 0,53 Ha yang dibeli dengan harga 3,5 Gulden per ubin.
Rumah sakit ini berkembang dari tahun ke tahun. Dan terakhir pada tahun 2013 namanya diubah menjadi RSUD Hj. Anna Lasmanah Soemitro Kolopaking. Penamaan ini sekaligus sebagai dedikasi atas kerja keras beliau dalam memprakarsai berdirinya RSUD ini dulu. (Amin)

0 komentar: