Rabu, 25 Mei 2016

LANGGAR DHUWUR, MUSHOLA TERTUA DI KOTA TEGAL

Langgar Dhuwur yang berganti nama Mushola Istiqomah
Berbekal rasa penasaran akan keberadaan Langgar Dhuwur yang konon merupakan langgar atau mushola tertua diseantero Tegal, pergilah saya mencari keberadaan Langgar Dhuwur tersebut. Sesuai informasi awal yang didapat dari salah satu tulisan di media online, lokasi Langgar Dhuwur ini berada di Dukuh Pesengkongan, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Pergilah saya ke lokasi tersebut.
Dengan menyusuri jalur pantura Gajahmada Kota Tegal, saya tengok kanan kiri mencari keberadaan Langgar Dhuwur tersebut. Namun tak ditemukan sejenis plang atau papan nama Langgar tersebut. Setelah bertanya kepada beberapa warga sekitar, akhirnya sampailah saya di lokasi Langgar Dhuwur.
Untuk mencapai Langgar Dhuwur ini sebenarnya tidak terlalu sulit karena dekat sekali dengan jalan pantura. Anda cukup menyusuri saja jalan pantura Gajahmada, sesampainya di perempatan pabrik rokok Gudang Garam, ambil arah belok ke barat kurang lebih 100 meter, di selatan jalan ada gank kecil, masuk melalui gank kecil tersebut, dan lokasi Langgar Dhuwur ini tepat berada di belakang rumah pertama setelah masuk gank. Meskipun terletak di kota, suasana nyaman, tentram, dan sejuk seketika akan terasa ketika kita sampai di lokasi Langgar Dhuwur ini.

Gank kecil menuju Langgar Dhuwur
Namun sayang, sesampainya saya disitu, saya tidak bertemu dengan penjaga mushola. Untungnya saat itu ada salah seorang warga yang kebetulan sedang beristirahat di sekitar Langgar Dhuwur yang bisa saya tanya-tanya. Bapak yang sayangnya saya lupa menanyakan namanya tersebut bercerita cukup banyak tentang keberadaan Langgar Dhuwur ini.
Menurut yang Bapak tersebut ketahui dari orang-orang tua jaman dahulu, Langgar Dhuwur itu didirikan kurang lebih pada tahun 1800 an. Dulunya langgar tersebut digunakan untuk sholat sekaligus istirahat oleh para pelaut yang kebetulan singgah di wilayah pantura Tegal. Pelaut-pelaut tersebut datang dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari arab, india, dan cina.
Kentongan yang entah sudah berapa ratus tahun usianya
Tentang kondisi bangunan sendiri, terlihat masih cukup bagus, meskipun dibeberapa titik bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu ini terlihat sudah lapuk dimakan usia dan rayap. Sehari-harinya, Langgar Dhuwur atau yang sekarang diberi nama Mushola Istiqomah ini masih terus digunakan sebagai tempat ibadah.
Bentuk fisik mushola ini tidak terlalu besar, hanya berkisar kurang lebih 10x10 meter. Sesuai namanya yaitu Langgar Dhuwur, tempat sholat berada di bagian atas atau dalam bahasa Jawa ‘dhuwur’, sementara pada bagian bawah digunakan untuk istirahat si penjaga mushola.
Jika diperhatikan secara seksama, bangunan langgar ini mirip seperti bangunan pendopo khas Jawa yang memiliki 4 tiang penyangga ditengahnya. Namun yang terlihat disini hanya 2, sementara 2 yang lain dijadikan batas tembok pengimaman.
Menurut Bapak yang saya temui tadi, bangunan langgar ini memuat gabungan konsep arsitektur, yaitu jawa, arab dan melayu. Namun waktu saya minta contohnya, si Bapak mengaku bingung dan tidak tahu, hanya pernah mendengar cerita dari orang tua terdahulu. Disitu pun saya ikut bingung karena saya tidak punya background keilmuan arsitektur.

Ini saja sekilas yang bisa saya ceritakan, untuk lebih jelasnya yang penasaran merasakan sensasi sholat di mushola pertama dan tertua di Tegal, silahkan datang langsung saja, gampang kok lokasinya. (Amin)

0 komentar: