Kamis, 19 Maret 2015

BERBALIK



“Maaf mas, mas tahu siapa aku? Aku pacarnya Ana, Mas, jadi tolong jangan ganggu hubungan kami,” pesan singkat itu Afa kirimkan ke Awan yang kata orang-orang kemana-mana selalu berdua sama Ana yang notabene merupakan pacar Afa.
Tak butuh waktu lama, sms balasan datang. “Maaf mas, aku kira mas kakaknya Ana, kita udah pacaran mas.”
Dari balasan itu jelas, Ana ternyata pacaran lagi dengan Awan. Hancur berkeping-keping hati Afa. Ia tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
***
Kurang lebih satu tahun setelah peristiwa itu, Afa bertekad untuk tidak terlalu berlarut-larut dalam kegalauan. Ia mau mulai membuka hati untuk wanita lain.
Statusnya yang jomblo sering jadi bahan ledekan teman-teman kuliahnya. Maklum setahun sejak masuk dunia perkuliahan, dimata teman-temannya Afa selalu terlihat murung dan tak pernah sekalipun menggandeng cewek.
***
Bak gayung bersambut, iseng-iseng Afa membuka obrolan di BBM dengan salah seorang teman SMA-nya bernama Tika. Di BBM, status-status Tika terlihat tak pernah bahagia, lewat status-status BBM-nya ia terlihat murung dan galau.
Awal obrolan terlihat biasa, malah cenderung Tika menutupi apa yang sedang ia rasakan. Mungkin karena lama sudah tidak bertemu sejak lulus SMA, jadi Tika merasa aneh saja kalau tiba-tiba ia menceritakan segala sesuatu yang sedang ia rasakan kepada Afa.
***
Hari demi hari berlalu. Obrolan Afa dan Tika semakin intens. Afa berhasil mengetuk hati Tika untuk menceritakan apa yang sebenarnya sedang dialami olehnya sampai-sampai status BBM-nya selalu terlihat murung.
Dan dari cerita-cerita itu diketahui, bahwa Tika belum lama ini putus dari pacarnya. Hubungan mereka berakhir karena kehadiran orang ketiga dari pihak cowoknya. Tika merasa sangat down karena selama ini Tika merasa sudah memberikan segalanya kepada cowoknya yang bernama Hida, namun balasan yang diterima Tika sungguh menyakitkan.
Merasa pernah mengalami hal yang sama, Afa pun berusaha menenangkan hati Tika. Segala cara dilakukannya untuk mengembalikan keceriaan Tika berbekal dari pengalamannya sendiri menghadapi peristiwa seperti itu satu tahun lalu. Candaan, rayuan, pujian, motivasi, dan lain-lain selalu Afa katakana kepada Tika disetiap obrolan di BBM-nya. Bahkan sesekali, Afa mengajak Tika keluar untuk sekedar nonton, makan, atau yang lainnya, harapannya itu semua bisa menyenangkan hati Tika sehingga galaunya hilang.
Kurang lebih satu bulan hal itu berjalan, diam-diam Afa mulai menaruh hati kepada Tika. Namun karena merasa kedekatan mereka baru seumur jagung, Afa tidak berani mengambil keputusan cepat untuk menyatakan perasaannya kepada Tika, meskipun sebenarnya terlihat dari obrolan mereka, sepertinya mereka saling menyukai. Bagaimana tidak, setiap malam mereka tak lupa saling balas ucapan selamat tidur, setiap pagi tak lupa saling menyapa, dan lain-lain.
Namun bagi Afa hal itu tidak bisa dijadikan patokan, karena Afa merasa Tika kadang-kadang jutek, kadang mesra, kadang jutek lagi, seperti itu, serasa ada yang mengganjal.
Beberapa hari kemudian, Afa mendapat sebuah pesan singkat dari seseorang yang mengaku bernama Hida pacarnya Tika. Dalam pesan tersebut, Hida menyuruh Afa untuk tidak lagi mendekati Tika.
“Mas maaf ya, ini Hida pacarnya Tika, sebenarnya mas punya perasaan apa ke Tika? Dia pacar saya, jadi mohon untuk tidak mengganggu kami,”
Sms itu bagai petir disiang bolong. Harapan yang sudah memuncak akan kembali menemukan sebuah hubungan yang serius kandas. Dan setelah dikonfirmasi ke Tika, ia mengiyakan kalau ia dengan Tian memang sedang kembali dekat, tapi belum ada perketaan resmi balikan. Tapi yang jelas Tika meminta maaf kalau belum bisa membuka hati karena masih mencintai Hida.

Tak mau berdebat, Afa hanya diam, lalu membalas sms dari Hida, “maaf kalau selama ini mengganggu hubungan kalian”. (Amin)

0 komentar: